WIRO SABLENG NYATAKAN DIRINYA TAK TERLIBAT PERENCANAAN DEMO 212
Pendekar Wiro Sableng menyatakan bahwa dirinya tidak terlibat dalam perencanaan aksi unjuk rasa yang direncanakan akan digelar pada tanggal 2 Desember 2016 di Jakarta. Sebutkan unjuk rasa tersebut, yang dikenal di masyarakat dan media sebagai Aksi 212, memiliki angka yang juga identik dengan kepribadian Wiro Sableng pemegang Kapak Maut Naga Geni 212.
Kesamaan nama ini, menurut Wiro,
membuatnya berurusan dengan pihak berwajib. Ia mengaku sempat dipanggil
sebagai saksi oleh pihak kepolisian terkait rencana unjuk rasa tersebut.
Saat memberikan keterangan, Wiro membantah dirinya terlibat dan
mengatakan bahwa hanya ada kesamaan nama antara Aksi 212 dengan Kapak
Naga Geni 212.
“Dikiranya saya promotor demo, padahal bukan. Saya ditanyai, kenapa nama aksinya sama dengan nama kapak saya. Jelas saya nggak tahu, hanya kebetulan pastinya karena tanggalnya 2 Desember. Kenapa milihnya tanggal 2 Desember saya ya nggak tahu juga.” ujar Wiro saat memberikan keterangan pers kepada para wartawan, Minggu malam (27/11).
Awalnya, tokoh yang memiliki nama asli
Wira Saksana ini ingin melayangkan protes kepada para pihak yang
merencanakan aksi 212 karena penggunaan angka itu, namun kuasa hukum
sekaligus gurunya, Sinto Gendeng, mengatakan bahwa angka 212 bukanlah
hak eksklusif milik Wiro Sableng karena baik Sinto maupun Wiro belum
pernah mematenkan angka tersebut. Angka 212, menurut Sinto Gendeng,
merupakan simbol kebijaksanaan dan keseimbangan yang harus dimiliki oleh
seluruh umat manusia.
“Ternyata saya lupa mengurus hak patennya. Guru saya juga cuek.
Hahaha, namanya juga gurunya Gendeng, muridnya Sableng. Ya sudahlah,
selama mereka bisa mengemban simbol kebaikan dalam 212, saya juga tidak
akan protes lebih lanjut,” paparnya.
Wiro juga mengatakan bahwa ia memahami
bahwa berunjuk rasa merupakan hak warga negara dalam negara demokrasi
yang dilindungi oleh undang-undang. Namun, ia juga berpesan agar semua
pihak bisa memastikan aksi tersebut berjalan damai dan tertib, tidak
merugikan atau merusak fasilitas publik.
“Kalau rusuh, nanti semua bakal dijewer sama guru saya, Eyang Sinto Gendeng,” ujar Wiro menutup keterangan persnya.
*) Tokoh Wiro Sableng, Sinto Gendeng, serta instrumen Kapak Maut
Naga Geni 212 merupakan tokoh dan benda fiksi karya novelis Bastian
Tito. ‘Wiro Sableng’ terdaftar pada Departemen Kehakiman RI Direktorat
Jenderal Hak Cipta, Paten dan Merek di bawah nomor 004245.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar